Kota Malang mempunyai tiga
cita-cita, yaitu bagaimana kota ini menjadi kota pendidikan yang berkualitas,
kota pariwisata yang sehat, ramah lingkungan dan berbudaya, serta kota industi
yang maju dan berdaya saing. Ketiga hal tersenut sebagai perwujudan/ sesuai
dengan program Tri Bina Cita Kota Malang. Sebagai kota pendidikan, sesuai
dengan amandemen UUD 1945, bahwa alokasi anggaran pendidikan dari APBN sebesar
20 persen.
Dari amanah tersebut, di kota
Malang sudah mengalokasikan biaya pendidikan sebesar 32 persen dari APBD.
Karena sudah sesuai dan bahkan melampaui aturan, maka dampaknya pun sangat
positif, yaitu terciptanya pendidikan yang berkualitas. Hal itulah yang
disampaikan walikota Malang, Drs Peni Suparto MAP pada gelaran dialog pembangunan
antara pemkot Malang dengan warga dan tokoh masyarakat se-kecamatan Lowokwaru,
di halaman kantor kecamatan setempat, Jum'at malam (19/04).
Dampak dari itu, terang pria
yang kerab disapa Inep itu, mutu dan kualitas SDM warga kota Malang semakin
berkualitas. Meski demikian, menurutnya, masih banyak yang belum diraih oleh
kota Malang dalam dunia pendidikan. "Biaya pendidikan selama ini masih
menjadi salah satu permasalahan bagi warga kota Malang. Walaupun belum bisa
digratiskan, dengan sistem subsidi silang, yaitu warga yang mampu memberikan
bantuan kepada yang kurang mampu, maka biaya pendidikan yang terjangkau akan
segera terlaksana," sambungnya.
Bagi siswa dari keluarga
tidak mampu akan tetapi dari prestasi akademik memuaskan, tambah Inep, maka
bisa ditampung di sekolah yang sudah bekerjasama dengan pihak ketiga dan juga
maju, seperti halnya SMAN 10 yang sampai saat ini masih bekerjasama dengan
Sampoerna Foundation. "Selain semua biaya ditanggung/gratis, karena mutu
dan kualitas pendidikannya tidak diragukan, maka lulusannya bisa langsung
mendapat penempatan kerja dan yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, bisa
dibantu," ujarnya.
Dari segi pariwisata, lanjut
Inep, sejauh ini sudah banyak wisatawan lokal dan manca negara yang berkunjung
ke kota Malang, dan terkait hal tersebut, sudah ditopang dengan tempat wisata
yang memadai serta hotel-hotel berbintang. "Banyaknya wisatawan yang
berkunjung ke kota Malang, juga turut mendongkrak perekonomian warga, sehingga
income per kapitanya lebih tinggi dari provinsi Jatim dan bahkan tingkat
pertumbuhan perekomian ini tergolong
tinggi di tingkat nasional, yang mencapai 7,76 persen. APBD pun meningkat
secara dratis, yaitu jika di tahun 2003 sebesar Rp 450 miliar, kini sudah
mencapai 1,4 triliun," paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar