Sosok Putu Fajar Arcana
Siapa Putu Fajar Arcana
Siapa Putu Fajar Arcana ? Mungkin nama beliau sering kita lihat
berseliweran di timeline twitter, di berbagai perhelatan teater
Indonesia, bahkan di barisan penjaga kunci Kompas Minggu .
Berikut sekilas biografi tentang Putu Fajar Arcana yang akrab dipanggil CAN ini.
Putu Fajar Arcana lahir di negara ( Bali Barat), 10 Juli 1965. Ia mulai
menekuni dunia tulis menulis ssejak bersiukuh membiayai kuliahnya
sendiri di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar. Beruntung ia
bertemu dengan penyair Umbu Landu Paranggi, yang sejak tahun 1978 sampai
sekarang menjadi redaktur Harian Bali Post. Selain menimba ilmu di
kampus, Putu juga diam diam menyerap spirit bersastra dari Umbu.
Tahun 1989, putra pertama pasangan I Ketut Nomer dan Ni Nyoman Loten,
ini mulai menekuni dunia jurnalistik. Bahkan ia pernah bergabung di
majalah yang disegani. Majalah TEMPO, serta sampai saat ini menjadi
editor di Harian Kompas. Putu, salah satu dari beberapa wartawan yang
kemudian dikenal sekaligus sebagai sastrawan.
Puisi - puisinya
pernah dikumpulkan dalam kumpulan Bilik Cahaya (1997), cerpennya terbit
dalam antologi Para Panari (2002), Bunga Jepun (2003), Samsara (2005),
Novelnya berjudul Gandamayu (2012), diterbitkan oleh Penerbit Buku
Kompas. Esai - esainya yang mengkritisi Bali sebagai tanah kelahirannya
terkumpul dalam Surat Merah untuk Bali (2007). Cerpennya pernah masuk
dalam buku Cerpen Pilihan Kompas tahun 2003 dan 2004. Puisinya "Manusia
Gilimanuk" menjadi nominee peraih Borobudur Award. Naskah monolognya
"Pidato"menjadi 12 nominator dalam Lomba Naskah Monolog Anti Budaya
Korupsi 2004.
Selain itu puisi - puisinya termasuk dalam
antologi Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Menagerie (2000), Bali The
Morning After (2000), Bonsai's Morning (1996), Teh Ginseng (1993), Dari
Negeri Poci III (1994), Kembang Rampai Puisi Bali (1999), Amsal Sebuah
Patung (1996), Gelak Esei dan Ombak Sajak (2000)
Dan saat ini
Putu sendiri sebentar lagi akan menerbitkan sebuah buku yang merupakan
antologi (kumpulan puisi nya) yang terangkum dalam judul Manusia
Gilimanuk (2012), nantinya akan terbit bersamaan dengan musikalisasi
puisi oleh Yohanna Nainggolan yang terinspirasi dari puisi puisi oleh
Putu Fajar Arcana.
(Sumber : http://gandamayu.blogspot.com/2012/07/siapa-putu-fajar-arcana.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar