Menu Drop Down

Kamis, 16 Agustus 2012

Sosok Putu Fajar Arcana

Siapa Putu Fajar Arcana 
 
Siapa Putu Fajar Arcana ? Mungkin nama beliau sering kita lihat berseliweran di timeline twitter, di berbagai perhelatan teater Indonesia, bahkan di barisan penjaga kunci Kompas Minggu .

Berikut sekilas biografi tentang Putu Fajar Arcana yang akrab dipanggil CAN ini.

Putu Fajar Arcana lahir di negara ( Bali Barat), 10 Juli 1965. Ia mulai menekuni dunia tulis menulis ssejak bersiukuh membiayai kuliahnya sendiri di Fakultas Sastra Universitas Udayana Denpasar. Beruntung ia bertemu dengan penyair Umbu Landu Paranggi, yang sejak tahun 1978 sampai sekarang menjadi redaktur Harian Bali Post. Selain menimba ilmu di kampus, Putu juga diam diam menyerap spirit bersastra dari Umbu.

Tahun 1989, putra pertama pasangan I Ketut Nomer dan Ni Nyoman Loten, ini mulai menekuni dunia jurnalistik. Bahkan ia pernah bergabung di majalah yang disegani. Majalah TEMPO, serta sampai saat ini menjadi editor di Harian Kompas. Putu, salah satu dari beberapa wartawan yang kemudian dikenal sekaligus sebagai sastrawan.

Puisi - puisinya pernah dikumpulkan dalam kumpulan Bilik Cahaya (1997), cerpennya terbit dalam antologi Para Panari (2002), Bunga Jepun (2003), Samsara (2005), Novelnya berjudul Gandamayu (2012), diterbitkan oleh Penerbit Buku Kompas. Esai - esainya yang mengkritisi Bali sebagai tanah kelahirannya terkumpul dalam Surat Merah untuk Bali (2007). Cerpennya pernah masuk dalam buku Cerpen Pilihan Kompas tahun 2003 dan 2004. Puisinya "Manusia Gilimanuk" menjadi nominee peraih Borobudur Award. Naskah monolognya "Pidato"menjadi 12 nominator dalam Lomba Naskah Monolog Anti Budaya Korupsi 2004.

Selain itu puisi - puisinya termasuk dalam antologi Mimbar Penyair Abad 21 (1996), Menagerie (2000), Bali The Morning After (2000), Bonsai's Morning (1996), Teh Ginseng (1993), Dari Negeri Poci III (1994), Kembang Rampai Puisi Bali (1999), Amsal Sebuah Patung (1996), Gelak Esei dan Ombak Sajak (2000)

Dan saat ini Putu sendiri sebentar lagi akan menerbitkan sebuah buku yang merupakan antologi (kumpulan puisi nya) yang terangkum dalam judul Manusia Gilimanuk (2012), nantinya akan terbit bersamaan dengan musikalisasi puisi oleh Yohanna Nainggolan yang terinspirasi dari puisi puisi oleh Putu Fajar Arcana.

(Sumber : http://gandamayu.blogspot.com/2012/07/siapa-putu-fajar-arcana.html)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar