Untuk memperoleh tempe dengan kualitas terbaik dan tahan agak lama, maka selama pengolahan perlu memperhatikan proses sanitasi dan penggunaan bibit yang benar-benar murni serta selalu menjaga kebersihan tempat pembuatan dan peralatan yang akan digunakan guna meningkatkan kualitas tempe yang dihasilkan.
Berikut Alat dan Bahan yang dibutuhkan :
Proses Pengolahannya sebagai berikut :
Bersihkan dengan cara mencuci tampah, ayakan, kipas dan cukil yang akan digunakan dalam membuat tempe, lalu keringkan.
Bersihkan kacang kedelai dari bahan-bahan lain yang tercampur, kemudian cuci hingga bersih.
Rendam kacang kedelai yang telah dicuci bersih selama 12-18 jam dengan air, ini merupakan proses hidrasi agar biji kedelai menyerap air sebanyak mungkin.
Kupas/Lepaskan kulit biji kedelai yang telah lunak, kemudian cuci dan bilas dengan air hingga bersih.
Kukus/rebus biji kedelai tersebut sampai empuk.
Setelah biji kedelai terasa empuk, tuangkan biji-biji tersebut pada tampah yang telah dibersihkan, lalu diangin-angin dengan kipas atau bisa menggunakan kipas angin sambil diaduk-aduk hingga biji-biji tersebut terasa hangat.
Taburkan ragi tempe sedikit demi sedikit sambil diaduk-aduk sampai rata (ket: 1,5 gram ragi tempe untuk 2 kg kedelai).
- Siapkan kantong plastik atau daun pisang, atau daun jati untuk pembungkus.
- Jika akan menggunakan kantong plastik sebagai pembungkus, berilah lubang-lubang kecil pada kantong plastik tersebut (bisa menggunakan garpu).
- Masukkan kedelai yang telah diberi ragi tempe ke dalam pembungkusnya, atur ketebalannya sesuai dengan selera
Proses fermentasi kacang kedelai ini bisa dilakukan pada suhu kamar selama satu atau dua hari atau hingga seluruh permukaan kacang kedelai tertutupi oleh jamur, jika Suhu kamar terasa lebih hangat, maka proses fermentasi jamur pada tempe akan berlangsug lebih cepat.
Hasil olahan tempe yang baik seperti yang ditunjukkan gambar diatas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar