Keterlambatan
pelaksanaan Ujian nasional (UN) di Indonesia bagian tengah, 22 propinsi harus
menarik kembali soal UN, termasuk di Kota Malang tidak berpengaruh signifikan
terhadap UN di Kota Malang. Di hari pertama pelaksanaan UN tetap berjalan
sebagaimana mesti, Senin (15/4).
Kabid Pendidikan
Menengah (Dikmen) Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Malang, Suwarjana
mengungkapkan soal-soal adalah hak siswa. Baru tahun ini ditarik kembali ini
sesuai dengan surat edaran Kemendikbud.
“Dindik
Kota Malang sudah melakukan antisipasi atas kejadian ini, Dindik sudah
menyiapkan tempat untuk menampung soal-soal itu,’ jelas Suwarjana, Senin
(15/4).
Setelah
terkumpul, soal-soal tersebut pun akan dilebur menunggu waktu yang ditetapkan
oleh Kemendikbud. Hal ini menurutnya dilakukan agar soal-soal tersebut tidak
bocor di daerah lain yang belum melaksanakan UN Di hari
pertama pelaksanaan UN berjalan dengan relatif lancar.
Demikian pula
pelaksanaan UN di sekolah yang memiliki siswa inklusi yakni di SMAN 9 dan SMKN
2. Di SMAN 9, ada satu siswa yang memiliki keterbatasan pendengaran tetap
mengerjakan UN dengan semangat bersamaan dengan siswa lain, hanya saja soal dan
LJUN yang dihadapinya berbeda dengan peserta lainnya.
Diungkapkan
oleh Kepala SMAN 9. Setyo Raharjo, selain satu siswanya inklusi mengikuti UN,
ada satu siswa lagi yang harus ikut UN dalam kondisi sakit tifus. “Seusai
mengikuti UN hari pertama ini, yang bersangkutan akan kembali ke rumah sakit
untuk menjalani perawatan lagi. Satu siswa kami juga terpaksa tak bisa
mengikuti UN karena terkena DBD,” terang Setyo.
Sumber : Malangkota
Tidak ada komentar:
Posting Komentar