Menu Drop Down

Rabu, 17 April 2013

Ketahanan Pangan Nasional Indonesia Sangat Rentan


Indonesia memiliki alam sub tropis yang amat subur, sumber daya agraris kita memang bisa berlimpah apabila dikelola dengan benar. Tetapi ironisnya sebagai salah satu Negara yang dikaruniai sumberdaya alam melimpah malah justru memiliki masalah serius mengenai ketahanan pangan dalam negeri. Kemandirian dan ketahanan pangan dalam negeri kita memang sangat rentan karena ketergantungan pasokan dari luar negeri. 

Konsumsi Import Menurunkan Ketahanan Pangan Nasional

Menurut data statistik nasional kebutuhan pasokan pangan import antara lain 100% untuk gandum masih dari luar, 60% untuk kedelai dari total kebutuhan masih import, 70% untuk susu dari total kebutuhan masih import, 54% untuk gula dari total kebutuhan masih import, 30% untuk daging sapi dari total kebutuhan masih import, 11% untuk beras dari total kebutuhan masih import, dan 5% untuk jagung dari total kebutuhan masih import.
Dari angka angka tersebut bisa diperkirakan bahwa apa yang dilakukan oleh pemerintah masih belum optimal untuk mengatasi kemandirian dan ketahanan pangan nasional. Tapi setidaknya ada kabar baik di tahun tahun kedepan bahwa ada target di pemerintah untuk mengembangkan 5 komoditas pangan strategis yaitu beras, kedelai, gula, jagung, dan daging sapi. 

MELEMAHNYA SEKTOR PERTANIAN SEBAGAI TULANG PUNGGUNG KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Tantangan yang dihadapi sektor pertanian akan semakin berat, karena harus bisa mengatasi masalah kesejahteraan petani yang semakin terpinggirkan karena tekanan harga barang import dan melambungnya harga pupuk. Ketahanan Pangan Nasional
Dengan lesunya sektor pertanian membuat semakin banyaknya lahan pertanian yang mulai beralih fungsi. Banyak lahan yang seharusnya menjadi tempat pertanian karena sudah ada fasilitas irigasi tetapi menjadi area pemukiman. Atau juga banyaknya lahan yang seharusnya lahan produktif tetapi sekarang menjadi lahan tidur karena alasan tidak seimbangnya pendapatan produksi dengan modal produksi.

POLITIK PANGAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Politik pangan dalam negeri yang terlalu pragmatis dan hanya memihak pada konsumen, membuat mudahnya barang import masuk hanya untuk memenuhi atau menutup kebutuhan domestik tanpa memikirkan dampaknya pada sektor produksi pangan dalam hal ini pelaku pertanian. Padahal merekalah yang pertama kali dirugikan apabila tidak ada pengaturan secara bijaksana dari pemerintah pusat. 

CARA PERBAIKAN SEKTOR PERTANIAN UNTUK MENINGKATKAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL

Untuk meningkatkan ketahanan pangan setidaknya ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah antara lain adalah :
  • Peningkatan kesejahteraan petani, reformasi agraria, untuk menghindari pemusatan kepemilikan lahan produktif agar para buruh tani yang jumlahnya lebih banyak bisa menjadi petani mandiri juga.
  • Pengaturan kebijaksanaan import bahan pangan pokok untuk melindungi pasar domestik dari serbuan dumping harga dari luar dalam hal ini spekulan.
  • Optimalisasi lahan pertanian terutama daerah dekat irigasi.
  •  Perbaikan sarana pertanian terutama aliran irigasi.
  • Mencegah konversi atau alih fungsi lahan produksi pertanian.
  • Memberdayakan kembali lahan yang tidur agar kembali produktif.
  •  Mendorong percepatan perluasan lahan pertanian tanaman pangan.
  • Peningkatan mutu produktifitas atau intensifikasi seperti penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, dan efisiensi pemanfaatan air.
  • Perbaikan pasca panen.
  •  Percepatan diversifikasi konsumsi pangan.

Menurut kajian Badan Pangan Dunia bahwa ketergantungan pasokan pangan import bagi negara berpenduduk lebih besar dari 100 juta, akan membuat bangsa itu susah maju dan mandiri. Kita berharap pemerintah saat ini tahu akan hal ini dan semoga ada rencana kedepan yang lebih baik untuk memajukan kemandirian dan ketahanan pangan nasional.

Sumber : anekakeripikmalang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar