Kimpurwoagung, 17 November 2011
![]() |
| Tim KIM Purwoagung, Kota Malang. (Ki-Ka) Sugeng, Imam Ghozali, Demsi Danial, Retno Khoirotin, Sugianto. |
Pekan KIM kali ini konon sebelumnya direncanakan di Kabupaten Trenggalek yang karena satu dan lain hal akhirnya dilakukan di Kabupaten Tulungagung yang bulan ini merayakan hari lahirnya. Kita lewatkan saja LCCK dan upacara pembukaan Pekan KIM Jatim Kali ini, karena tidak terlalu jauh berbeda dengan penyelenggaraan tahun tahun sebelumnya. Sekali lagi, sangat sulit mengukur keberadaan lembaga KIM lewat lomba semacam ini. Justru yang menarik adalah pameran yang dilakukan oleh masing masing KIM yang berangkat ke Pekan KIM kali ini dengan beragam cerita.
Tidak jadi soal apa yang mereka bawa dan dari mana asal barang yang dipamerkan. Seperti kita ketahui lembaga kemasyarakatan KIM beranggotakan masyarakat dengan beragam profesi yang mempunyai jaringan UKM. Maka jenis barang yang dibawa pameran tidak terlalu sulit didapatkan, apalagi untuk mengadakan pameran di tingkat propinsi tentu saja tidak terlalu mengejutkan jika mereka juga mendapatkan titipan barang dari berbagai kolega. Karena yang dipamerkan pasti barang yang menarik mestinya pameran ini pada pembukaannya akan dihadiri oleh banyak pengunjung. Namun kenyataannya pada malam pertama sangat adem anyem pengunjung yang menghadiri pameran ini. Tentu saja para peserta hanya bisa menggerutu dan hanya bisa menerima keadaan dengan tetap bersemangat dengan mengadakan komuniasi antar KIM yang jarang sekali mereka dapatkan kesempatanya.
Rasanya tidak perlu dicari sebabnya kenapa hari pertama tapak sepi pengunjung jika dilihat dari publikasi dan informasi yang penulis lihat disekitar Tulungangung sangat minim untuk kegiatan yang tingkatnya propinsi. Bahkan penulis bersama tim sempat terkecoh dengan gapura Pekan KIM yang berada di depan pasar bersaing dengan spanduk disekitar pasar. Gapura yang berbahan printing ini memang sangat mirip dengan spanduk promosi produk yang bertebaran di pasar yang juga menggunakan media printing pula. Ketika pulang pada sekitar jam 20.00 juga tampak gapura ini semakin tenggelam karena tanpa lampu penerangan yang menandai sebuah kegiatan yang bertingkat promosi. Memang pengunjung dari luar kota akan terkecoh dengan tempat penyelenggaraan Pekan KIM kali ini mengingat letak lapangan lokasi pameran berada di belakang pasar/ pertokoan. Pengunjung akan mengira keramaian yang tampak adalah keramaian pasar dan bukan karena ada Pekan KIM tingkat Propinsi.
Tidak kalah sepinya dengan pameran yang menampilkan layanan dinas-dinas terkait di lingkungan pemkab Tulungagung. Berbagai layangan publik yang bisa diakses ditempat pameran juga masih terlihat sepi pengunjung sementara penataan standnya sangat bagus dan memadai. Tampak penjaga stand hanya menggunakan waktu dengan saling menyapa dan berbincang dengan sesama penjaga lainnya.
Promosi UKM ala KIM….
Sebagai anggota sesama KIM yang telah saling kenal dalam waktu yang cukup lama, maka penulis bersama tim dari Malang ingin melihat apa yang dilakukan KIM jika berada di ruang pamer dan mempromosikan pruduk UKM binaanya. Sasaran pertama kami adalah langsung pada “dedengkot” KIM Warung Kreatif asal Probolinggo, Jatim, Bapak Puguh PS.
![]() |
| Pak Puguh PS, KIM Warung Kreatif, Probolinggo in action. Mr Puguh Play Sweet... |
![]() |
| Tim numpang pamer bersama "suhu KIM Probolinggo" |
Dalam amatan ini kami menyaksikan kekuatan informasi produk, jaringan produksi sampai ke pemasaran dan pengetahuan lokalitas produk yang dikemas dalam bahasa komunikatif dibawakan oleh “suhu KIM asal Probolinggo” ini dengan bahasa lugas, efektif dan santun. Setiap pengunjung mendapat penjelasan yang kadang sarat dengan “filosofi pemberdayaan” yang selalu diselipkan, sehingga pengujung memahami produk apa yang akan dibelinya. Pak Puguh yang usianya tidak muda lagi menepis anggapan orang kalau tidak bisa memikat kaum muda, terbkti ide ide promo yang disampaikan selalu up date. Dalam beberapa kali pertemuan dengan Pak Puguh PS diberbagai event, baru kali ini penulis menyaksikan bagaimana kekuatan informasi menjadi aspek penting dalam melakukan promosi. KIM sebagai lembaga informasi mandiri dan netral tentu saja harus belajar banyak cara promosi ala “suhu KIM” sehingga dalam melakukan kegiatan informatif sehari hari para anggota KIM tinggal mengganti kontennya, dari sebuah produk barang menjadi produk informasi yang tetap mempunyai semangat keterbukaan, keluasan jaringan, kesederhanaan media dan lugas namun padat dengan aksi pemberdayaan.
Kemandirian KIM juga dibuktikan dengan pemberdayaan anggotanya melalui UKM. Dari produk yang banyak diusung KIM Probolinggo ini memperlihatkan bahwa organisasi informasi ini dapat melakukan kegiatan tanpa perlu banyak “pembinaan” dari pemerintah daerah atau pihak manapun sehingga tidak mengganggu kemandiriannya. Diakhir kunjungan stand Probolinggo penulis sempat berpikir nama Pak Puguh PS layak disebut Puguh PS (Play Sweet)…….. selamat Probolinggo..
Ragam produk UKM binaan KIM.
![]() |
| Ketua KIM Pijar Mas Kota Blitar, Ibu Sri Redjeki bersama Retno Khoirtin dari KIM Purwoagung, kota Malang |
Berbagai hasil binaan KIM pada UKM yang dipamerkan hampir sebagian besar masih merupakan hasil pruduk barangindustri kecil mulai dari makan, perlengkapan rumah tangga sampai ke assesoris busana. Penulis belum melihat upaya panitia menggali lebih jauh produk informasi yang dihasilkan oleh tiap KIM. Stand yang diperoleh peserta juga seperti layaknya pameran expo yang mestinya perlengkapan informasi berupa peralatan komputer juga disediakan atau minimal peserta pameran juga diarahkan untuk memamerkan produk kegiatan berupa dokumentasi atau media informasinya. Lepas dari segala kekurangan itu, dalam bincang yang dilakukan pada KIM Pijar Mas, Kota Blitar melalui ketuanya Ibu Sri Redjeki, penulis melihat materi pameran yang cukup beragam. Selain booklet pameran juga tampak dokumentasi foto kegiatan informatif yang dilakukan baik berupa edukasi isu-isu terkini seperti bahaya narkoba dikalangan pelajar maupun perkembangan pelayanan yang berhak diterima masyarakat seperti layanan admiistrasi kependudukan.
Pengusaha kerajinan lilin ini menyiapkan pameran yang sekaligus bersamaan dengan LCCK ini dengan baik terbukti bisa meraih juara ke dua di LCCK kali ini…. Maju terus KIM Pijar Mas dan KIM lain di kota Blitar….
Celana Remote Control KIM Kabupaten Pasuruan.
![]() |
| Celana Remote Control |
![]() |
| Stand Kab. Pasuruan di Pekan KIM Jatim 2011, Tulungagung |
Perjumpaan kali kedua dengan Kabupaten Pasuruan seperti nostalgia ketika sama sama menjadi peserta LCCK di Batu. Rupanya kekecewaan terhadap hasil LCCK di Batu sudah benar benar hilang dan berganti dengan humor kecil dan tawaran terhadap produk tekstil yang disiapkan matang sekali oleh KIM Kabupaten Pasuruan ini. Salah satunya adalah Celana (boxer) remote control yang mengundang penasara penulis. Namun ternyata setelah mendapat pencelasan kegunaan celana tersebut penulis tersenyum kecil dan sempat menganjurkan kepada beberapa pengunjung agar melihat sekaligus membelinya di stand KIM Desa Legok, kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan ini. Kalau anda termasuk yang penasaran?? Datang Saja ke pekan KIM Jatim yang akan ditutup tanggal 19 November nanti.






Tidak ada komentar:
Posting Komentar